Wednesday, April 9, 2014

BAHASA DAN GAMBAR DALAM MEDIA PEMBELAJARAN

Apa sih bahasa itu??? Penting kah bahasa itu??? Perlu kah bahasa itu dalam media pembelajaran????
Bahasa adalah kapasitas khusus yang ada pada manusia untuk memperoleh dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks. Dengan bahasa kita akan mendapatkan gagasan dan memberikan gagasan yang ada pada diri manusia.
Di dalam kehidupan kita sehari-hari, bahasa adalah alat komunikasi kita sebagai makhluk sosial. Baik itu melalui bahasa verbal maupun non verbal. Jadi menurut kalian, seberapa pentingkah bahasa itu dalam media pembelajaran???
Bahasa adalah aspek paling penting dalam media pembelajaran. Karena dengan bahasa maka tujuan pembelajaran akan tercapai. Komunikasi yang di bangun antara guru dan siswa dengan menggunakan bahasa dapat menyalurkan materi pembelajaran, motivasi, merangsang pola pikir siswa dan lain sebagainya, sehingga tujuan pembelajaran pun akan tercapai.
Ada beberapa karakter belajar pada anak yang perlu kita ketahui sebagai calon-calon guru. Tidaklah mudah untuk menjadi seorang guru, selain memikirkan tentang materi yang disampaikan kepada siswa, kemudian memikirkan bagaimana cara menyampaikan materi agar anak didik dapat menangkap materi yang disampaikan. Ya salah satu media yang tidak terlepas dalam dunia PBM (Proses Belajar Mengajar) adalah media bahasa. Media bahasa ini diterima pada audio dan visual. Nah daya serap seseorang dalam mengolah apa yang ia terima, lebih cepat dengan cara visual dan kinestetika yang tentu saja tidak mengindahkan daya serap audio.
Ya gambar...pada gambarlah visual akan bermain-main, dan dibarengi dengan bahasa melalui audio-visual. Dengan demikian maka akan tersampaikan tujuan pembelajaran tersebut rerlabih lagi dalam bahasa arab.
Media gambar yang digunakan ada yang bergerak bergerak dan tidak bergerak. Biasanya hal yang tidak bergerak itu sangatlah monoton, tidak terlalu menarik perhatian siswa, maka disanalah kreatifitas guru diperlukan. Guru meimajinasikan siswa dengan gambar yang ada padanya dengan mendeskripsikan lebih rinci lagi gambar yang ada padanya. Contohnya seorang guru membawa poster bentuk tubuh, siswa tidak akan mengerti bila hanya sekedar gambar itu ditempelkan atau dipegang guru tanpa disertai dengan penjelasan dari guru. Maka pelan-pelan guru menyampaikan pelajaran sambil menunjuk pada gambar kemudian sambil melafazkan bahasa arab anggota tubuh sambil menunjuk pada gambar atau tubuh guru sendiri. Apabila media gambar yang disampaikan berupa media gambar gerak/video, maka guru hanya sedikit demi sedikit menambah penjelasan disela-sela media gambar tersebut.

Dengan media gambar, keterbatasan ruang dan waktu dapat lebih efisien. Dapat lebih cepat diterima oleh siswa dalam memahami isi materi pembelajaran.

Tuesday, April 8, 2014

BIJAK MEMILIH ATAU PINTAR MEMILIH

Tinggal menghitung jam lagi, Pemilihan Umum DPR, DPRD dan DPD akan dilaksanakan. Setiap warga yang sudah mencapai umurnya berhak untuk menentukan suaranya dalam pemilihan tersebut pada setiap kelurahan mereka. Mereka berhak untuk menentukan siapa yang mereka pilih sesuai dengan hati nurani mereka, tidak dengan paksaan dari beberapa oknum tertentu. Memilih orang-orang yang akan mewakili mereka pada kursi DPR, DPRD dan DPD untuk menyampaikan aspirasi mereka.
Pada saat ini tidaklah mengherankan para calon legislatif tersebut mengobral janji kepada rakyat untuk memilih mereka. Mereka berjanji akan mensejahterakan rakyat dengan berbagai cara. Mereka mengiming-imingi rakyat dengan berbagai hal. Setelah mereka dapat menduduki kursi panas pemerintahan, tidak sedikit dari mereka lupa dengan janji-janji mereka terhadap rakyat yang mereka pilih. Mereka lupa bahwa rakyat mempercayakan mereka untuk amanah dalam menyampaikan aspirasi rakyat.
Di saat seperti inilah rakyat diharuskan untuk bijak dalam memilih atau pintar dalam memilih. Bijak memilih wakil rakyat yang memang benar-benar akan menjadi tangan kanan rakyat atau pintar memilih wakil rakyat yang pandai memberikan janji-janji kosong dengan meiming-imingi materi semata. Sangat disayangkan karena ada beberapa pihak yang berpikir lebih baik Golput, padahal masa depan mereka ditangan mereka sendiri, dengan tidak ikut memilih malah sama saja dengan bunuh diri. Pilihlah yang benar-benar akan menjadi wakil rakyat, dengan hati nurani, cermat dan teliti.

Hj.Maimunah (STAI Darussalam Martapura)
~Admin menulis ini saat penugasan workshop Jurnalistik oleh PMII di STAI Darussalam Martapura~